Cirebon – Disela-sela kegiatan Dialog Publik dan Workshop Desa Inklusi yang di selenggarakan oleh Wahid Foundation, Ketua PKK Desa Wlahar Wetan Atika Ardiyanti berkesempatan bertemu dan ngobrol seputar kegiatan perlindungan anak bersama Yanti Sri Yulianti – KPAI, TIM POKJA Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
Terpisah, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Yanti Sri Yulianti berpesan saat ini Desa harus lebih memperhatikan tentang anak-anak putus sekolah agar diberdayakan untuk lebih gemar membaca melalui perpustakaan, kebetulan Desa Wlahar Wetan sedang merintis kegiatan perpustakaan onlinenya. dia juga memberikan gambaran sharing beberapa kegiatan yang sedang di inisiasi oleh lembaganya seperti, tentang ketahanan pangan keluarga melalui balita, dan kepedulian kepada sekolah-sekolah darurat untuk anak-anak korban bencana, dll.
Yanti Sri Yulianti – KPAI, saat ini juga berperan diberbagai organisasi di antaranya, sebagai Ketua Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, Ketua Umum Gerakan Indonesia Pintar, Anggota Tim POKJA Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
“Ada kepedulian berbagai pihak, selain Desa terhadap anak-anak yang putus sekolah saat ini ” tegas Yanti Sri Yulianti. Dia memberikan apresiasi kepada kader dan Ketua PKK seperti Atika Ardiyanti yang bersemangat mengikuti kegiatan workshop ini. Yanti berpesan semoga KPAI bisa bersinergi dengan Desa khususnya Lembaga PKK untuk saling mendorong program-program kemajuan desa.
Sejalan dengan berbagai organisasi yang di pimpin oleh Yanti Sri Yulianti, PKK Desa Wlahar Wetan sudah bersiap menyelenggarakan berbagai bentuk pelaksanaan program melalui pokjanya yg akan diselenggarakan di tahun 2016 ini, yakni :
1. Kegiatan Penyuluhan/Pembinaan anak dan remaja sejak dini dalam bidang mental, moral, agama, budipekerti, sopan santun dalam keluarga. (Terlaksana/Sudah dilaksanakan);
2. Kegiatan/Penyuluhan kesadaran hukum dan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain HAM, KHA, KPDW, PKDRT, TRAFICKING, PERLINDUNGAN ANAK, NARKOBA, dll. (Belum Terlaksana);
3. Kegiatan/Pembinaan budaya minat baca masyarakat melalui taman bacaan masyarakat. (Belum Terlaksana);
4. Kegiatan Pengembangan/Pembinaan/Meningkatkan pengelolaan UP2K-PKK. (Belum Terlaksana);
5. Kegiatan Penyuluhan/Pelatihan Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga. (Terlaksana/Sudah dilaksanakan);
6. Kegiatan Pembinaan Kader Remaja PKK. (Belum Terlaksana);
7. Kegiatan Sosialisasi Pola pangan yang tepat untuk anak dan lansia. (Belum Terlaksana);
8. Kegiatan pemberdayaan keluarga dalam menunjang Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) melalui gerakan : (1) Gerakan Sayang Ibu (2). Mensosialisaskan Kesadaran Donor darah di Desa (3). Pencatatan Kelahiran dan Kematian di Kelompok Dasawisma. (Terlaksana/Sudah dilaksanakan);
9. Kegiatan Lomba Antar Posyandu/Peningkatan Mutu Posyandu agar menjadi Posyandu Plus (Kegiatan Balita Sehat). (Terlaksana/Sudah dilaksanakan).