Wlaharwetan – Keberadaan Kader Posyandu memang tidak dapat abaikan, sebagai relawan desa yang sudah sekian puluh tahun senantiasa memantau langsung kesehatan dan pertumbuhan anak serta kesehatan ibunya disetiap lingkungannya masing-masing.

Sehingga dari merekalah ibu-ibu rumah tangga memahami pentingnya ASI, kesehatan balita, asupan gizi, pentingnya memonitor berat badan dan tinggi badan dan lain-lain.

Dengan dana desa yang dialokasikan oleh Pemerintah sesuai mandat UU Desa, melalui kerja bersama kepengurusan PKK di Desa Wlahar Wetan. Sejak tahun 2015 ini diharapkan dapat menurunkan kematian angka Bumil serta menurunkan balita kurang gizi. Tak lupa, kerjasama kader, bidan desa, dengan dinas kesehatan (Puskesmas) Kalibagor. Kegiatannya dapat tepat sasaran berkelanjutan dan berjalan dengan semestinya.

Konsep peningkatan gizi ini juga tentunya dibarengi dengan proses penguatan kapasitas kadernya lewat berbagai penyelenggaraan sosialisasi yang sudah dilaksanakan. Yakni melalui kegiatan parenting (penyuluhan) kepada ibu-ibu balita dan Bumil serta pemberian rutin bulanan PMT, informasi terkini tentang gizi kesehatan balita dan lainnya. Dalam setiap kegiatan penyuluhan ini para penerima manfaat dapat berkonsultasi langsung dengan ahli gizi dari Puskesmas dan berbagai pihak pemerhati kesehatan.

Diharapkan pula, dengan penyuluhan kapasitas kader, akan membanyak kreativitas kaum ibu dalam mengatasi gizi anak yang kurang.

Pelaksanaan Kapasitas Kader Posyandu Dengan Tema Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan “STUNTING” pada BALITA

Peningkatan kualitas manusia secara empirik pada program strategis Pemerintah Desa, pastinya saat ini harus dapat memperkuat pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan bulanan di posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan antara lain untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), memberikan konseling gizi, serta memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar.
Pemdes Wlahar Wetan berharap ibu dan anak di wilayahnya dapat menerima manfaat dari program tersebut. Se­moga alokasi bidang kesehatan dasar ini bisa menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilan. Kedepan posyandu harus menjadi pusat informasi dan kegiatan kesehatan masyarakat, utamanya bisa terus mengoptimalkan dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.