Puluhan anak di TK Pertiwi Desa Wlahar Wetan berjajar rapi. Di depan mereka ada pipa sepanjang empat meter yang sudah dibolong untuk pancuran air. Secara bergantian, anak-anak itu mencuci tangan menggunakan sabun.
Raut muka anak-anak terlihat sumringah. Sejumlah anak-anak sengaja berlama-lama saat mencuci tangan hingga cipratan air membasahi kaos mereka. Aksi itu sontak mendapat celotehan dari anak-anak lain yang sudah berdiri mengantri.
Praktik mencuci tangan dengan sabun merupakan acara kampanye hidup sehat yang dilakukan oleh Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Rabu (15/10). Di waktu yang sama ada jutaan anak-anak melakukan hal serupa. Mereka tengah memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober.
Di Desa Wlahar Wetan, acara peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia dipusatkan di TK Pertiwi. Segenap elemen desa terlibat dalam acara ini, seperti Wali Murid, Tim Penggerak PKK, dan Pemerintah Desa. Kepala Desa Wlahar Wetan, Dodiet Prasetyo (34), berpendapat acara seperti ini akan mengajarkan cara hidup yang sehat bagi anak-anak.
“Cuci tangan dengan sabun akan menghindari anak dari infeksi bakteri dan penyakit. Generasi penerus Desa Wlahar Wetan harus hidup sehat” jelas Dodiet sembari mempraktikan cuci tangan di depan anak-anak.
Sebelum mencuci tangan, anak-anak bermain tangan warna. Mereka mencelupkan tangan ke cairan warna-warni, lalu mencapkan tangan ke spanduk sepanjang empat meter. Lewat cap tangan itu, anak-anak ingin menyampaikan pesan pentingnya hidup sehat pada seluruh dunia.
Kampanye cuci tangan ini juga mendapat respon sangat positif dari para wali murid. Mereka mengaku kurang memperhatikan pentingnya kebersihan tangan anak-anaknya. Kini mereka mengetahui ada bahaya yang mengancam anak akibat bakteri yang ditularkan lewat tangan yang kotor.
“Saya bisa belajar banyak dari acara ini. Saya senang anak-anak mampu mencuci tangan mereka dengan tepat,” komentar Warsiti (25), salah satu wali murid.
Pemerintah Desa Wlahar berharap acara seperti ini dapat dilakukan secara rutin. Akhirnya, budaya cuci tangan dengan sabun akan menjadi gaya hidup warga desa. Bila warga menerapkan hidup sehat maka kualitas hidup masyarakat akan meningkat.