Sasaran kita adalah warung yang belum berkembang. Bumdes mengarahkan para pemilik warung berjejaring agar kebutuhan suplay dan demand mereka lebih terkontrol, sehingga kemajuan usaha serta kemampuan daya tawar pasokan produk, dengan manajemen satu pintu akan lebih mandiri dalam cashflow dan target marginnya.
Banyumas – Pemerintah Desa Wlahar Wetan bersama Kopkun Institute terus intens berkolaborasi mengawinkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Karya Kusuma Mandiri milik Desa Wlahar Wetan dengan konsep kegiatan koperasi. Berdasarkan pola gerakan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan pada warung-warung warga desa. Kopkun Institute saat ini juga terus memperbaharui jatidirinya guna membangun sinergitas kepada pihak-pihak manapun. Agar memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di kota Purwokerto serta umumnya di Kabupaten Banyumas.

Kolaborasi multi pihak dari 24 koperasi dan Bumdes Karya Kusuma Mandiri Desa Wlahar Wetan ikut mendukung agenda Kopkun Institute Purwokerto. #kotakoperasi
Direktur Kopkun (Koperasi Konsumen) Institute Purwokerto, Firdaus Putra Aditama, mengatakan, kolaborasi dan perpaduan gagasan ini adalah bagian penting. Dalam menggali sejauh mana peran Bumdes nantinya bisa mengangkat ekonomi warga. Sekaligus juga bahwa gerakan koperasi bisa menjadi semakin meluas dengan mekanisme dan kolaborasi bersama.
“Perkembangan Bumdes di Banyumas masih belum signifikan, serta masih egosentris berjalan sendiri-sendiri. Masih banyak kekhawatiran bagi desa dan aparat desanya soal pengelolaan serta penentuan arah usahanya” tuturnya. Kopkun Institute terus fokus kepada binaannya. Dengan mempersiapkan kader-kadernya dalam pendampingan dan pengarahan kepada pengurus Bumdes Karya Kusuma Mandiri.

Salahsatu tahap persiapan model set-up di warung milik Bapak Sartun Rt. 003/Rw.001 Desa Wlahar Wetan
Budi Angkoso Hc, Deputi layanan konsultan Kopkun Institute menegaskan, sangat optimis sekali dengan perpaduan yang mesra ini. Karena sangat berpeluang dan lebih dalam kemanfaatannya, yakni kehadiran Bumdes sebagai bagian penguatan usaha yg telah ada tanpa mendominasi. Justru memberikan dorongan untuk turut mengembangkan peluang udaha bagi warung warga yang telah ada.
Justru kita harusnya khawatir bila peluang ini jatuh ke tangan investor, bila tidak cepat di tangani Pemdes dengan Bumdesnya, tegas Dodiet Prasetyo, Kepala Desa Wlahar Wetan. Sasaran kita adalah warung-warung warga skala kecil yang masih belum bisa berkembang bertahun-tahun. Karena belum tersentuh bimbingan manajemen usaha. Hadirnya Kopkun Institute, mengawal dan mengarahkan para pemilik warung agar mulai berjejaring. Agar kebutuhan suplay dan demand mereka lebih terkontrol, yang akan berefek kepada kemajuan usaha. Serta kemampuan daya tawar pasokan produk karena dengan manajemen satu pintu mereka akan lebih mandiri dalam perhitungan cashflow dan target marginnya.
Baca Artikel Sebelumnya: Potensi Ekonomi Besar, Kopkun Institute Gagas Warung Kampung di Desa Wlahar Wetan
Terimakasih atas update infonya. Keren, usaha untuk gabungkan dua konsep besar, koperasi dan BUMDes dalam ruang pemberdayaan ekonomi warga. Semoga memberi nilai kompetitif dan solidaritas yang kuat pada pelaku ekonomi perdesaan
Usaha yang layak untuk diadoptasi banyak desa utk percepatan pembangunan ekonomi rakyat