Wlahar Wetan – Berbagai penerapan sistem pertanian Organik di desa masih terkendala oleh budaya petani sendiri.

Selama mereka tidak mempunyai empati kepada pola organik dan perhatian kepada lahan pencahariannya serta masih mengikuti pola petunjuk pemerintah dalam masa revolusi hijau. Selama itu pula kemandirian dan kreativitas tidak akan tumbuh.

Semangat tentang kreativitas dan dukungan tentang budaya dan sistem organik ini terus selalu disampaikan dari para kelompok dan praktisi serta inisiator SRI Nuswantara dari berbagi wilayah. Saling mendukung penuh tahapan pertumbuhan dan kegiatan dilapangan melalui media group WhatsAppnya.

Kedekatan melalui komunikasi inilah menjadikan ajang belajar jarak jauh para petani di Desa Wlahar Wetan. Dalam memanfaatkan kesempatan untuk bertukar permasalahan dan kiat dari berbagai pelaku-pelaku pertanian organik berbagai daerah di indonesia.

WhatsApp Group SRI Organik Nuswantara

WhatsApp Group SRI Nuswantara

Kendala dari faktor budaya, kami mulai tepiskan sedikit-sedikit melalui pengamatan terhadap penerapan sistem organik di lokasi penanaman kami di musim ini.

Menurut peserta kelompok ini, sampai sekarang memang, sebagian besar petani masih enggan mencoba bersama dengan pola pertanian terpadu karena khawatir terhadap resikonya.

Masalah utama kekhawatiran ini bukan terkait teknis dan faktor ekonomis saja, melainkan lebih karena sosial budaya yang tinggal pergi ke toko membeli produk-produk kimia. Benih dan pupuknya untuk kebutuhan pertaniannya. Akibatnya kemandirian dalam harga jualpun tergantung pasar dan tengkulaknya.

Saat sistem pertanian organik ini mulai diperkenalkan secara insentif oleh pihak Pemerintah Desa Wlahar Wetan, bersama kelompok Tani 1 atau Gapoktan Eka Karya. Walau mereka tidak bisa merespon dengan cepat. Tapi kegigihan dan semangat dukungan sesama anggota SRI Nuswantara terus ditujukan kepada petani-petani kami.

“Sangat jarang menemukan petani yang tertarik pada agrobisnis, mereka hanya mau tahu harga beli dan jualnya,”  tutur Yulianto, petani muda Wlahar Wetan.

Perbincangan Sore Para Peserta dan Petani di Areal Lokasi Tanam Padi SRI Organik

Perbincangan Sore Para Peserta dan Petani di Areal Lokasi Tanam Padi SRI Organik

Padahal, pasar produk pertanian cukup menjanjikan. Di kota-kota besar, pasokan beras organik tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Permintaan terbesar memang datang dari orang-orang ekspatriat dan kelas menengah. Karena dengan mengkonsumsi beras organik sesuai alasan kesehatan, tentunya.