Belajar Bareng Desain Produk Desa
Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 20 orang yang dilaksanakan di Balai Desa Wlahar Wetan berlangsung pada Kamis-Jum’at (22-23 Juli 2016).

Workshop selama 2 (dua) hari ini ini berisi serangkaian kegiatan Pelatihan bisnis pemasaran melalui online dan teknik desain logo produk.

Pada hari pertama, bersama narasumber Akbar Bahaulloh (Pendamping Program Sejuta Domain Gratis dari Kemkominfo dan Leader Media Puskomedia) yang memberikan materi pemasaran melalui website. Materi tentang kemudahan berbisnis online dan alasan mengapa bisnis online sekarang ini merupakan peluang besar yang sangat menjanjikan bagi warga desa dengan produknya.

Saat ini kecenderungan para pembeli di kota lebih nyaman dan cepat memakai media pasar online karena lebih mudah dalam belanja serta lebih cepat mendapatkan informasi ditunjang lewat penyebaran di berbagai media sosial.

Para peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab dan juga diwajibkan melakukan registrasi website melalui program satu juta domain gratis dengan persyaratan scan atau fotocopy KTP dan Surat Keterangan Usaha (SKU) dari Pemerintah Desa.

Sesi Tanya Jawab Peserta dengan Narasumber

Sesi hari kedua workshop bersama narasumber Aria Rizki dan Soepriyanto (Designer dan teknical dari TDK Indonesia) menyampaikan pentingnya sebuah promosi melalui teknik foto produk yang ditampilkan sangat berpengaruh pada tingkat penjualan.

Pada kesempatan ini Aria Rizki menyampaikan tips dan trik memotret sebuah produk yang akan ditampilkan untuk promosi. Harus bisa menarik pandangan mata, yakni unsur pencahayaan yang baik dan merata, sehingga produk terlihat cerah.

Sedang untuk mempermudah calon konsumen mengukur sebuah produk, gunakan skala acuan, bisa dengan penggaris, atau pembanding lain agar bayangan visual produk tersebut jelas.

Serta yang tak kalah penting adalah sudut pandang produk, yakni harus pintar mencari posisi yang pas dan latar belakang produk yang selaras dengan warna.

Materi tentang desain yang dibawakan oleh Soepriyanto, memfokuskan pada persoalan logo untuk brand sebaiknya memiliki makna dan arti yang pas. Ini dimaksudkan agar konsumen mudah mengenal dan mengingat produk yang kita tawarkan. Dalam hal mendesain, kita mesti mempertimbangkan logo saat di pasang pada berbagai bentuk. Logo kita harus bisa dipasang pada bidang square, horisontal, dan vertikal.

Dikarenakan kemampuan tiap peserta berbeda, mereka hanya praktik membuat sketsa. Sketsa dimaksud untuk keperluan desain logo masing-masing. Seperti janji sebelumnya, tim TDK siap memberikan desain logo secara cuma-cuma. Logo-logo tersebut nantinya akan didasarkan pada sketsa dan disesuaikan dengan nilai-nilai keunikan akan produk yang ditawarkan.

Praktek Sketsa Logo Produk

“Untuk tahun 2016, pilot project program kami yaitu membuat cikal bakal berbagai unit-unit usaha di BUMDes Karya Kusuma Mandiri.

Dananya sudah di masuk dalam perubahan APBdes, pada bidang pemberdayaan melalui kegiatan pelatihan kelompok lembaga desa dan kegiatan bimbingan kelompok usaha. Yakni pada kelompok tani atau Gapoktan Eka Karya, Kelompok Perempuan dilembaga PKK dan Program PKH, serta para pelaku-pelaku usaha di desa dan kelompok pemuda” tutur Kepala Desa Dodiet Prasetyo pada sesi pembukaan workshop ini.

Menurut Dodiet, pengembangan BUMDes Karya Kusuma Mandiri sangatlah penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Saat ini pembangunan ekonomi masyarakat desa harus dikuatkan melalui prioritas di unit-unit usaha BUMDes. Jika pembangunan secara fisik sudah ditargetkan bisa selesai tahun ini sudah saatnya melangkah bersama-sama dalam penguatan dan optimalisasi BUMDes yang kita miliki sekarang ini melalui dana desa.

Kita tahu, bahwa masing-masing desa punya potensi UMKM melalui produk desa yang bisa diberdayakan. Ada sentra usaha pertanian, perdagangan, peternakan, perikanan, kerajinan, pariwisata, jasa, kesenian, kehutanan, makanan, minuman, dan sebagainya.

Pernyataan Kepala Desa Wlahar Wetan Dodiet Prasetyo tersebut tentunya merupakan implementasi dari arahan Marwan Jafar Menteri PDTT kepada desa-desa. Agar masyarakatnya mengembangkan berbagai potensi diri dan tidak tergantung pada barang-barang impor.

Dan keberpihakan pada pelaku usaha desa dan kelompok usaha pada lembaga masyarakat desa adalah tepat apalagi nanti akan dimuarakan pada wadah BUMDes.

Mulai dari modal usaha pinjaman yang akan dimudahkan melalui program kemitraan usaha oleh Bank Desa Wlahar Wetan. Proses produksi yang akan di fasilitasi dengan dana pelatihan-pelatihan oleh Pemdes serta target pasar atau pemasaran melalui manajemen dan kerjasama Bumdes Karya Kusuma Mandiri.

Maka sudah selayaknya warga desa mendapat perhatian besar dari Pemerintah Desa sebagai upaya bahwa usaha yang dilakukan oleh mereka tersebut benar-benar punya potensi untuk berkembang.

Selain modal, barangkali yang patut mendapat perhatian dalam pengembangan UKM adalah bimbingan teknis produksi dan pemasaran. Dua hal ini menjadi kelemahan umum. Melalui bimbingan teknis dalam proses produksi akan dihasilkan produk bermutu yang sulit disaingi.

Begitulah: modal, cara produksi, dan cara pemasaran baru menjadi kunci pembinaan keberhasilan BUMDes nantinya. Inilah saatnya, usaha ekonomi rakyat berkembang dan sukses di masa mendatang.