Ada pemandangan langka di Balai Ternak ZCD Binaan Baznas Indonesia, Desa Wlahar Wetan, Kec. Kalibagor, Banyumas, pada hari Rabu pagi (24/10/2018). Puluhan anak usia 4 – 5 tahun berseragam merah abu-abu terlihat memenuhi kandang pembibitan dan induk yang ada di komplek Balai Ternak Baznas Indonesia tersebut. Ternyata pagi itu, Pengurus Ternak Domba MENDA KARYA kedatangan “tamu istimewa” yang terdiri dari murid-murid Taman Kanak Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Wlahar Wetan.

Para Siwa PAUD dan TK Desa Wlahar Wetan sedang berinteraksi dengan domba di Balai Ternak ZCD Baznas Indonesia

 

 

 

 

 

 

 

 

Kedatangan anak-anak tersebut didampingi oleh Kepala Sekolah, dan beberapa guru bertujuan untuk memperkenalkan budidaya ternak Domba kepada anak-anak usia dini tersebut. Meski agak terkejut menerima kedatangan tamu-tamu kecil tersebut, namun Ketua kelompok ternak Mendak Karya, Warso sangat antusias menerima tamu-tamunya itu. Ketua Kelompok Ternak, memberikan info kepada Kepala TK/PAUD dan para siswa, bahwa domba merupakan salah satu jenis pangan sumber protein hewani yang sangat baik dan bagaimana cara budidayanya kepada anak-anak sejak dini serta memberikan informasi manfaat dan keuntungan berternak domba.

Balai Ternak Program Baznas Indonesia adalah merupakan rangkaian proses dalam penerapan konsep integrasi pertanian dan peternakan terpadu berbasis ternak (diantaranya domba, sapi, itik, dll) yang terintegrasi. Penerapan sistem ini berlangsung selama tiga tahun nantinya, yang kemudian dikarakterisasi dan diamati keberlanjutannya. Ukuran yang diamati adalah karakteristik konsep pertanian peternakan terpadu yang meliputi potensi sumber pakan, taraf pendidikan SDM (Sumber Daya Manusia) dan kesesuaian lahan.

Para siswa PAUD dan TK antusias melakukan kegiatan Outingclass di Balai Ternak Domba Binaan Baznas Indonesia

Kelebihan dari sistem pertanian terpadu antara lain efisiensi energi, meningkatkan efisiensi lahan, modal terus berputar dan ramah lingkungan. Konsep pemeliharaan domba ini dapat diadopsikan dari Integrated Farming System (IFS) atau sistem pemeliharaan terpadu.
 
Pola pemeliharaan dengan konsep pertanian peternakan terpadu harus diperkaya dengan nilai teknologi, sehingga perlu adanya pendekatan secara teknis terkait teknologi pakan, pengolahan hasil ternak, kesehatan ternak dan sistem perkandangan serta manajemen budidaya yang mendukung konsep IFS.
 
Konsep ini memberikan efisiensi usaha yang lebih tinggi dikarenakan limbah hasil produksi bidang tertentu dapat digunakan sebagai input untuk produksi lainnya. Pemanfaatan limbah khususnya pakan disesuaikan dengan potensi daerah setempat.

Foto bersama para siswa PAUD dan TK setelah kegiatan outingclass di Balai Ternak ZCD Desa Wlahar Wetan